3/07/2013

Gunung Tangkuban Parahu Meletus

BANDUNG, KOMPAS.com — Sejak ditetapkan statusnya naik dari Normal menjadi Waspada level 2 pada 21 Februari 2013 lalu, Gunung Tangkuban Parahu akhirnya meletus sejak Senin (4/3/2013) hingga Rabu (6/3/2013) ini. Namun, tipe letusan bersifat freatik, yakni mengeluarkan abu dan pasir vulkanik dari dalam kawah pusat.

Fenomena letusan freatik yang jarang ditemui di Gunung Tangkuban Parahu ini terekam melalui ponsel milik anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengatakan, letusan yang terekam itu menandakan aktivitas vulkanik naik setiap harinya. Tidak hanya Senin (4/3/2013) lalu, letusan kembali terjadi pada Rabu (6/3/2013) pagi, yaitu pukul 05.59 WIB.


Sama seperti letusan dua hari lalu, letusan ini juga mengeluarkan abu dan material vulkanik lainnya. "Kekuatan letusan ini lebih besar dari tanggal 21 Februari. Walaupun letusannya kecil-kecil, tapi dipastikan ada peningkatan setiap harinya," kata Surono saat ditemui di kantor pusat PVMBG, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (6/3/2013).

Dari rekaman video yang diputar di ruang pertemuan di kantor pusat PVMBG, pria yang akrab disapa Mbah Rono ini memprediksi ketinggian semburan pasir dan abu vulkanik letusan pada Senin lalu mencapai 500 meter dari pusat kawah. Atau dapat dikatakan melebihi lapangan parkir yang jaraknya hanya sekitar 200 meter dari pusat kawah.

Sementara pada Rabu pagi tadi, lanjut Surono, letusan berlangsung sekitar 8 menit dengan ketinggian abu vulkanik sekitar 30 meter di atas lembah maut, Kawah Ratu.

"Untuk tekanan cenderung ke arah Subang dengan kedalaman tekanan 1.000 meter, lebih dalam dari 2012 kemarin sekitar 300 meter," tuturnya.




LEMBANG - Pascaditetapkan status waspada sejak Kamis (21/2) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Tangkubanperahu terus menunjukkan aktifitasnya.

Hal ini dibuktikan dengan terjadinya letusan namun dalam skala kecil. Namun pos pemantauan masih memberlakukan status waspada level 2 pada gunung yang terletak antara Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang itu.

Pos pengamatan Gunung Tangkubanperahu mencatat ada letusan sebanyak 5 kali dalam dua hari terakhir ini, sehingga aktivitas pengunjung dan pedagang harus dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan dan menunggu status gunung menjadi normal kembali.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Moch Faqih membenarkan peningkatan aktivitas itu, dibuktikan dengan letusan permukaan (freatik) yang terakhir terjadi pada Selasa, (6/3), pukul 05.59 WIB.

“Ada peningkatan aktivitas Gunung Tangkubanparahu, hingga saat ini statusnya masih dalam tingkat waspada level 2 ditandai dengan letusan disertai dengan keluarnya abu vulkanik pada selasa pagi," ucap Fakih saat ditemui di Kawasan Gunung Tangkubanparahu, kemarin (6/3).

Letusan freatik ini, yang terjadi lima kali dalam dua hari terakhir ini, diharapkan pada penduduk sekitar gunung untuk tidak terlalu mengkhawatirkan letusan ini karena belum membahayakan.

"Warga jangan panik dengan peningkatan ini, kami terus berkoordinasi dengan pos pengamanan, BPBD selalu siap 24 jam untuk memantau aktivitasnya," tambahnya.

Dia mengungkapkan, peningkatan aktivitas ini terjadi setelah asap putih membumbung tinggi dari dasar kawah, tiba-tiba secara bertahap keluar semburan asap hitam pekat dibarengi suara bergemuruh. Letusan itu mengakibatkan beberapa anggota BPBD yang memantau aktivitas gunung segera menyelamatkan diri dan turun meninggalkan kawah ratu menuju pos pemantauan berjarak 4 kilometer.

"Kebetulan, saat itu saya sedang merekam peningkatan kondisi kawah menggunakan telepon seluler, tiba-tiba freatik muncul diawali asap putih keluar dari lubang kawah ratu," ungkapnya.

Dari pantauan, ratusan kios yang berjejer di bibir kawah telah ditinggalkan pemiliknya. Bahkan menurut petugas BPBD setempat, barang dagangan milik pedagang sudah mulai diangkut sejak Senin, (5/3) karena peningkatan aktivitas gunung tersebut. Abu vulkanik juga menutupi semua atap kios dan lokasi parkir kawasan wisata alam itu.

Selain itu, bau gas kawah itu sangat menyengat hidung, beberapa petugas BPBD bahkan harus menggunakan masker untuk memantau aktivitas Tangkubanparahu. Kecepatan angin pun cukup kencang, apabila ada aktivitas di sana dikhawatirkan sangat berbahaya bagi pengunjung dan pedangang.

Sementara itu, papan peringatan BPBD sudah mulai dipasang diberbagai lokasi yang dapat dilihat oleh warga, dalam tulisannnya BPBD mengimbau tidak boleh ada aktivitas warga dalam radius 1,5 KM dari kawah Tangkubanparahu karena mengalami peningkatan aktivitasnya.(dep)


Perkembangan Terkini Aktivitas Gunung Tangkuban Perahu

Metrotvnews.com, Bandung: Status Gunung Tangkuban Perahu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, saat ini masih di level waspada dengan masih adanya letusan vulkanik. Meski masih terjadi aktivitas di Gunung Tangkuban Perahu, warga diminta tetap tenang dan tidak panik.

Sementara itu, petugas pemantau Gunung Tangkuban Perahu, Sofian, mengatakan saat ini aktivitas gunung sudah menurun. "Jadi setelah (letusan) kemarin tanggal 4 Maret, ada 4 kali letusan lagi. Perkembangan terlihat ada penurunan gempa," katanya saat ditemui Metro TV, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (7/3).(Air)



Anda sedang membaca artikel tentang Gunung Tangkuban Parahu Meletus dan anda bisa menemukan artikel Gunung Tangkuban Parahu Meletus ini dengan url https://khaizhar.blogspot.com/2013/03/gunung-tangkuban-parahu-meletus.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Gunung Tangkuban Parahu Meletus ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Gunung Tangkuban Parahu Meletus sumbernya.

No comments:

Post a Comment